Kamis, 12 Februari 2015

hmmmhhh....da saya mah apa atuh?cuma caleg gagal...

Kali ini saya mau posting curhatan saya, semoga ada hikmah yang dapat di ambil,

Sedih banget..
hari ini dapat sms pelecehan dari yg ngakunya dulu pernah memilih saya waktu zaman pileg yg sudah lewat hampir setaun lalu, awalnya sms minta pulsa, karna saya merasa tidak punya kewajiban untuk memberi pulsa pada orang yang tidak jelas, sms tersebut tidak saya tanggapi.Merasa tidak di tanggapi, sms ga di bales jd beliau sms lagi dengan kata2nya yang dahsyat melecehkan saya sebagai perempuan yg bersuami..
dan ini bukan yang pertama yang saya terima sebelumnya juga pernah seperti ini..

hmmmhhh....da saya mah apa atuh?cuma caleg gagal, heheee...
Apa hak mereka menuntut saya memberikan apa yang mereka mau?

saya sedih bukan hanya karna pelecehannya tapi sedih karena banyak orang yang belum bisa move on dari pileg April 2014 lalu, ko yaa masih aja terus ngejar2 sampe sekarang, seingat saya selama menjadi caleg dulu tidak pernah menjanjikan apa2, hanya memohon doa dan dukungan jika berkenan itupun ga pernah ada unsur paksaan sama sekali..
saya tidak berambisi yang menggebu-gebu, saya hanya punya niat baik ingin membantu banyak orang, berhubung saya tidak memiliki harta benda untuk saya sumbangkan pada banyak sekali orang yang membutuhkan, ketika ada kesempatan untuk saya mencalonkan diri menjadi anggota legislatif di kabupaten, kenapa tidak?saya berfikir mungkin ini jalannya...dengan menjadi anggota legislatif saya bisa membantu menyalurkan aspirasi banyak orang,
Kesempatan ini saya ambil bukan tanpa resiko dan pengorbanan,
Saya harus keluar dari pekerjaan saya di suatu BUMN karna persyaratan dari KPU mengharuskan seperti itu, saya ingin memulainya dengan benar&sesuai peraturan.
Saya juga harus mengeluarkan dana yang tidak sedikit untuk operasional kampanye seperti membuat alat peraga kampanye dan ongkos untuk sosialisasi.
Saya menyadari konsekuensi itu dan dari awal saya sudah mengikhlaskan untuk semua dana yang sudah saya keluarkan anggap saja sebagai jalan untuk memperoleh pengetahuan&pengalaman dan sisanya sedekah..

hmmmhhh....da saya mah apa atuh?cuma caleg gagal, heheee...

bukan hanya gagal karena saya akhirnya ga terpilih untuk menduduki kursi dewan tapi sekarang jadi merasa gagal karena tidak berhasil memberikan pengertian kepada teman-teman di dapil bahwa caleg atau aleg itu bukan dewa/dewi, bukan orang yang serba punya, bukan orang yang bisa mewujudkan keinginan semua orang, dan bahwa seorang anggota legislatif itu dengan segala kekurangannya hanyalah perwakilan dari banyak kelompok masyarakat yang punya keinginan berbeda.

Kadang saya berfikir mungkin selain dari faktor individu seorang anggota dewannya saja atau tuntutan keluarga atau orang terdekatnya saja tapi juga karna terlalu banyak tuntutan untuk memenuhi kebutuhan pribadi-pribadi pendukung yang malas bekerja yang hobinya minta-minta dari awal caleg sampai jd aleg merasa dirinya berjasa yang menjadikan seorang aleg nekat korupsi.
sedih rasanya..
Ternyata masih banyak saja orang yang senang minta-minta ketimbang ikhtiar mencari rezeki yang halal, masih banyak orang yang hobinya memanfaatkan situasi..

Saya berharap kepada pihak terkait yang di amanahi untuk memberikan pendidikan politik bagi masyarakat Indonesia segera bekerja dengan penuh kesabaran..
Agar semakin banyak orang yang mengerti bahwa seorang caleg itu perlu dukungan agar bisa terpilih menjadi anggota legislatif yang amanah, beliau tidak bisa berjuang sendiri.
Jangan sampai terulang lagi seperti yang terjadi saat ini masyarakat selalu menuntut caleg untuk memberikan apa yang mereka inginkan terlebih dahulu baru berjanji akan mendukung dan itu mereka lakukan pada semua caleg dari semua partai, yang terjadi adalah beberapa kelompok masyarakat menipu caleg-caleg.

akhirnya yang menjadi korban siapa?

jangan hanya bisa menyalahkan para aleg yang korupsi tapi benahi diri dan lingkungan sekitar kita agar tidak lagi ada budaya menipu caleg, tidak ada lagi jual beli suara, suarakan pilihan anda hanya pada orang yang anda kenal dan anda yakini akan amanah, bukan pada orang yang bisa memberi kebutuhan anda hanya pada saat kampanye saja tetapi lupa ketika harus menyalurkan aspirasi seluruh masyarakat

Kita sebagai bagian dari warga negara indonesia seharusnya mendukung orang-orang yang berniat baik dan mengawasi para anggota legislatif terpilih dalam menjalankan amanahnya bukan malah merongrong dan banyak menuntut tanpa bisa menyumbangkan solusi.

ayoo move on dari pileg dan juga pilpres, sekarang sudah waktunya kita untuk mengawasi, saling membantu dan saling mendukung untuk kepentingan bersama bukan malah hanya bisa menyalahkan saja. Pesta rakyat seharusnya bukan hanya terjadi pada saat pemilu dimana rakyat merasa senang karena bisa meminta banyak hal pada caleg dan mengiming-imingi akan memilih caleg tersebut, senang karena bisa menipu caleg-caleg, tetapi sedih karena setelah terpilih mereka lupa akan amanahnya karena mereka merasa sudah membungkam suara rakyat pada saat kampanye. Pesta rakyat justru seharusnya terjadi pasca pemilu dimana rakyat merasa puas karena aspirasinya tersampaikan, merasa puas karena orang yang mereka pilih menjalankan tugasnya dengan jujur dan amanah.

Maaf jika tulisan saya ini banyak kesalahan karena saya hanya menuliskan berdasarkan fakta yang saya alami, da saya mah apa atuh?cuma caleg gagal... hanya orang bodoh yang sedang belajar untuk jadi orang baik.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar